Fitur keamanan adalah
salah satu komponen wajib yang harus ada
dalam mobil. Ada banyak fitur keamanan yang disediakan oleh para produsen
mobil. Salah satunya adalah airbag.
Airbag atau kantong
udara merupakan fitur keselamatan mobil yang berfungsi untuk melindungi
pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Airbag
memiliki banyak istilah lain seperti supplemental
inflatable restraint (SIR), supplementary restraint system
(SRS) dan air cushion restraint system (ACRS).
Airbag bekerja bersama sabuk pengaman, jadi agar dapat berfungsi dengan optimal melindungi daerah kepala, leher, dan dada saat terjadi benturan, pengemudi wajib kenakan sabuk pengaman. Sabuk pengaman akan melindungi pengemudi atau penumpang agar tidak terlempar.
Airbag bekerja bersama sabuk pengaman, jadi agar dapat berfungsi dengan optimal melindungi daerah kepala, leher, dan dada saat terjadi benturan, pengemudi wajib kenakan sabuk pengaman. Sabuk pengaman akan melindungi pengemudi atau penumpang agar tidak terlempar.
Dikutip
dari laman Metronews.com, Instruktur Safety
Institute Indonesia Dhany Ekasaputra mengatakan bahwa selain harus paham fungsi
airbag,
pengemudi juga harus tahu jarak posisi tubuh yang aman dengan kemudi yang
dilengkapi dengan teknologi safety ini. Oleh karena itu
penting untuk mengatur posisi tubuh yang benar saat terjadi tabrakan.
"Dengan jarak yang sangat dekat, fungsi airbag menjadi bahaya akibat benturannya sangat keras. Atur jarak antara kemudi dan dada minimal 30 centimeter. Dalam 2 detik, airbag yang mengembang memiliki jangkauan sekitar 22-25 sentimeter," ujar Dhany.
"Dengan jarak yang sangat dekat, fungsi airbag menjadi bahaya akibat benturannya sangat keras. Atur jarak antara kemudi dan dada minimal 30 centimeter. Dalam 2 detik, airbag yang mengembang memiliki jangkauan sekitar 22-25 sentimeter," ujar Dhany.
Ada beberapa hal yang mesti kita lakukan saat airbag dalam keadaan mengembang. Yang pertama kencangkan genggaman tangan pada setir, lalu sandarkan kepala ke headrest. Tujuannya agar kepala bergerak seperti pinbal.
"Pegangan
tangan pada setir dikencangkan dan posisi lengan harus membentuk sudut,
fungsinya sebagai shockbreaker. Karena jika lengan diluruskan
fungsi shockbreaker-nya akan hilang dan itu yang bisa
menyebabkan patah. Dengan mengatur jarak antara dada dengan 30 sentimeter akan
didapat sudut tangannya yang nyaman," jelas Dhany.
Sumber : Metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar